Jumat, 26 November 2010

Kutunggu Hingga Batas Waktu..


Tiap kali pagi menyapa, bibirku selalu tergoda tuk berucap syukur, mata pun turut berbinar bersama sejuknya udara yang menyesaki ruang-ruang alveoliku. Dengan lembutnya, mentari pun tersenyum hendak mengabarkan sebuah kisah manis tentang hikmah langit di balik resah dan gundah  yang kukeluhkan  ketika ia  masih  terselimuti gemintang dalam istirahatnya. Sungguh skenario pagi yang sempurna yang memberiku hiburan di saat kuselami palung kesabaran yang dalam dan semakin dalam. 
Tak sabar rasanya memulai hari dengan kejutan-kejutan hikmah sang mentari. Tiap langkah tak pernah henti tuk menyisakan tanyaku padanya, ia memberi arti walau dalam banyak misteri.
Terima kasih mentari, kau ajarkan banyak hal tentang metamorfosis pendewasaanku, kau siratkan jawaban atas tanyaku walaupun ku tak tahu apa artinya, kau berikan hangatnya sinarmu walau kutahu mungkin  tak pantas menerimanya,

Ya Allah.. aku bersyukur pada-Mu atas indahnya mentari-Mu

Inilah kisahku bersama sang mentari. kehadirannya selalu dinanti banyak orang karena ia sungguh penuh inspirasi. namun, ia pun selalu menyisakan banyak tanya untuk perannya yang penuh arti hingga ia harus berganti dengan  keindahan lain untuk malam hari dan ia pun  tetap bersabar hingga ia menunggu sahutan ayam yang hendak menjawab banyak asa baginya. 

Bersama hangatnya sinar mentari, kutunggu asamu hingga batas waktu..